Kasus pemerkosaan adalah hilangnya kemanusiaan sama sekali, menyisakan seekor binatang berwujud manusia yang melampiaskan hasrat birahi sesuai dengan peri kebinatangan.
Karena tidak ada alasan apapun yang dapat membenarkan pemerkosa memaksakan pencabulan tanpa seizin perempuan, TIDAK dari sisi korban, TIDAK baju yang ia pakai, TIDAK karena ia sendirian malam-malam di pinggir jalan.
Karena manusia dikaruniai AKAL sebagai pembeda utama dengan spesies binatang, yang mana salah satu tugasnya adalah mengingat moral, menimbang norma & mengamalkan agama saat berurusan dengan dorongan seksual.
Kala otak menyerah takluk kepada nafsu melampiaskan kebejatan, artinya pelaku sudah tak bermoral, tak bernorma, tak beragama.. lalu apa bedanya dengan binatang?
Jadi jangan sekali-kali pernah menyalahkan pihak perempuan apabila tidak sanggup menggunakan akal untuk meredam sisi kebinatangan. BUKAN salah baju mereka, BUKAN salah tempat & waktu mereka berada.
Menyalahkan pakaian adalah PARADIGMA BEJAD yang merendahkan kodrat kaum hawa seolah-olah bukan manusia seutuhnya, namun tak lebih dari "obyek" yang harus terima nasib jadi pemuas hasrat bila salah berpakaian, atau salah waktu & tempat.
Sama halnya dengan penyelewengan ayat-ayat poligami dalam Al-Quran, menakut-nakuti istri dengan azab nereka bila tidak memberikan izin, APABILA dilakukan sebagai modus pemuas nafsu karena tak kuasa menahan hasrat melihat yang muda langsat.
Menyalahkan perempuan dalam sebuah kasus pemerkosaan adalah Epistemologi (cara pandang) PENINDAS GENDER yang sedang mencari kambing hitam daripada berbenah mereformasi otak.
REFORMASI OTAK! bukan menyalahkan pakaian. Karena perempuan pakai Burqa sekalipun akan tetap terlihat merangsang kalau emang dasarnya PIKTOR (pikiran kotor). Seperti warung yang buka bulan puasa.. tentunya yang hanya menggoda bagi mereka yang lemah iman.
SELAMAT LIBUR PANJANG..
Ustad Abu Janda al-Boliwudi
sumber: https://www.facebook.com/ustadabujanda/photos/a.1605016799741873.1073741828.1604935879749965/1729861060590779/?type=3&theater
0 Response to "Salahkan Otak, Bukan Pakaian! "
Post a Comment